Bambu Sebagai Bahan Berkelanjutan Dan Memiliki Banyak Fungsi

Bambu Dapat Diaplikasikan Untuk Memenuhi Berbagai macam kebutuhan manusia, dibanyak daerah pedesaan di seluruh dunia, itu adalah sumber tempat tinggal, makanan, dan juga bahan bakar
.
Dan saat dunia mencoba memerangi pemanasan global dan hidup lebih berkelanjutan, bambu menjadi lebih penting Karena Semakin ditampilkan dalam produk tanpa limbah yang dapat digunakan kembali, kami mengeksplorasi di bawah kredensial ramah lingkungan dari sumber daya alam ini
.
Pusat Produksi Aneka Macam Gazebo dan Rumah Bambu
Siap kirim seluruh Indonesia✈️
.
Follow Juga
Ig :@gazebobambumalang
Tiktok :@gazebobambumalang
Fb : gazebo bambu malang
www.gazebobambumalang.com
.
Info Pemesanan 0857.3310.5567
Workshop : Jl. Raya Lowokdoro No. 20 Kebonsari kota Malang.

Tips Mengelola Rumpun Bambu

Berikut adalah tahapan dan poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan rumpun bambu agar produktif menghasilkan batang bambu berkualitas:

Penyiangan dan penggemburan.

Tanaman bambu haruslah dibersihkan dari rumput dan semak belukar serta digemburkan disekeliling rumpunnya minimal 2 kali dalam setahun. Meski biasnaya rumpun bambu tidak ditumbuhi rerumputan dan tidak diperlukan penyiangan kadang kala ada tumbuhan merambat yang perlu dibersihkan juga.

Pembersihan bambu tua dan pengaturan struktur bambu.

Bambu yang patah, kurang sehat, pecah yang tidak tumbuh dengan sempurna haruslah dipotong dan dibersihkan dari rumpun. Pastikan hanya bambu yang sehat yang tumbuh di rumpun. Bambu yang berumur lebih dari 4 tahun harus dipotong. Perlakuan ini diperlukan untuk memastikan produktifitas rumpun bambu yang dikelola.

Pembersihan sisa polybag dan sampah plastik disekitar rumpun bambu.

Ketika bambu ditanam, seringkali menyisakan sampah plastik polybag dibagian rumpun bambu. Ini harus dipersihkan agar tidak menggangu pertumbuhan tunas baru atau rebung bambu. Jika perlu gali dan cari plastik disekitar rumpun untuk memastikan rumpun bersih dari sampah plastik. Sampah plastik yang tertinggal dirumpun akan bertahan bertahun-tahun dan mengganggu pertumbuhan bambu.

Bambu dengan rumpun produktif.

Dengan pengelolaan yang baik, pertumbuhan tunas bambu untuk rebung akan meningkat signifikan pada tahun pertama pengelolaan dan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Panen maksimal akan dicapai pada tahun ke-3 atau ke-4. Tentu saja pengelolaan rumpun bambu ini tergantung dari tujuan pemanfaatannya. Apakah untuk penen rebung, panen bambu untuk konstruksi atau kombinasi keduanya.

Kerapatan bambu yang disarankan. Jika tujuannya untuk panen rebung, kerapatan bambu dewasanya disarankan antara 2000-3000 batang perhektar (dengan asumsi bambu jenis petung). Sedangkan jika bambu khusus dipanen untuk kebutuhan batang bambu tua misalnya untuk konstruksi maka kerapatan bambu yang disarankan adalah 3000-4000 batang per hektar. Sedangkan untuk kombinasi keduanya yakni untuk panen rebung sekaligus batang bambu kerapatan bambunya adalah 2500-3500 batang.

source: http://sahabatbambu.com

Cara mengawetkan bambu secara alami paska panen seperti adalah sebagai berikut:

1.Sebaiknya bambu ditebang pada musim kemarau. Saat ditebang, pastikan umur bambu sudah cukup umur yaitu berkisar antara 3 – 4 tahun.
2. Bersihkan ranting-ranting dan daun dari batangnya.
3. Hilangkan getah yang ada dalam batang bambu dengan cara dipanaskan di atas bara api. Setelah dipotong-potong, lalu bambu direbus hingga mendidih.
Cara untuk mempercepat proses menghilangkan noda yang terdapat pada kulit bambu adalah dengan menambahkan 3 sendok makan soda untuk setiap 15 liter air.
.
Selain cara di atas, masih ada tips yang bisa kita pelajari tentang bagaimana agar bambu menjadi tahan lama. Menurut info yang dikutip dari situs http://kotakitaku-tamanbambunusantara.blogspot.co.id),zat gula yang terdapat dalam batang bambu dan cenderung digandrungi rayap dapat diantisipasi dengan cara memasukkan cairan garam (acid) ke dalam batang bambu yang sudah ditebang

Banyak metoda yang dilakukan oleh nenek moyang kita zaman dulu untuk mengawetkan bambu agar tahan lama.
Ada yang melakukannya dengan cara merendam bambu ke dalam lumpur sungai atau pantai.
Waktu merendamnya membutuhkan waktu cukup lama, yaitu berkisar antara 3-6 bulan.
Berbeda lagi dengan masyarakat sekarang, khususnya para perajin bambu yang kebanyakan memakai minyak tanah atau oli bekas sebagai bahas pengawetnya. Tentu saja cara ini bukan termasuk cara yang alami.

Usai melakukan proses pengawetan, sebaiknya bambu dikeringkan dengan cara menyusunnya secara vertikal dan terlindung dari sinar matahari. Proses ini bisa memakan waktu sekira 2 minggu, tergantung dari kondisi cuaca. Dengan dikeringkan di luar, berarti kita memanfaatkan aliran udara secara alami.
.
Sumber : http://jadipintar.com

×

Hello!

Klik Tombol di bawah untuk mengobrol dengan Kami di WhatsApp +62 857-5510-3367

×