oleh admin | Jun 22, 2021 | Berita |
Berikut adalah tahapan dan poin-poin penting yang harus diperhatikan dalam pengelolaan rumpun bambu agar produktif menghasilkan batang bambu berkualitas:
Penyiangan dan penggemburan.
Tanaman bambu haruslah dibersihkan dari rumput dan semak belukar serta digemburkan disekeliling rumpunnya minimal 2 kali dalam setahun. Meski biasnaya rumpun bambu tidak ditumbuhi rerumputan dan tidak diperlukan penyiangan kadang kala ada tumbuhan merambat yang perlu dibersihkan juga.
Pembersihan bambu tua dan pengaturan struktur bambu.
Bambu yang patah, kurang sehat, pecah yang tidak tumbuh dengan sempurna haruslah dipotong dan dibersihkan dari rumpun. Pastikan hanya bambu yang sehat yang tumbuh di rumpun. Bambu yang berumur lebih dari 4 tahun harus dipotong. Perlakuan ini diperlukan untuk memastikan produktifitas rumpun bambu yang dikelola.
Pembersihan sisa polybag dan sampah plastik disekitar rumpun bambu.
Ketika bambu ditanam, seringkali menyisakan sampah plastik polybag dibagian rumpun bambu. Ini harus dipersihkan agar tidak menggangu pertumbuhan tunas baru atau rebung bambu. Jika perlu gali dan cari plastik disekitar rumpun untuk memastikan rumpun bersih dari sampah plastik. Sampah plastik yang tertinggal dirumpun akan bertahan bertahun-tahun dan mengganggu pertumbuhan bambu.
Bambu dengan rumpun produktif.
Dengan pengelolaan yang baik, pertumbuhan tunas bambu untuk rebung akan meningkat signifikan pada tahun pertama pengelolaan dan akan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Panen maksimal akan dicapai pada tahun ke-3 atau ke-4. Tentu saja pengelolaan rumpun bambu ini tergantung dari tujuan pemanfaatannya. Apakah untuk penen rebung, panen bambu untuk konstruksi atau kombinasi keduanya.
Kerapatan bambu yang disarankan. Jika tujuannya untuk panen rebung, kerapatan bambu dewasanya disarankan antara 2000-3000 batang perhektar (dengan asumsi bambu jenis petung). Sedangkan jika bambu khusus dipanen untuk kebutuhan batang bambu tua misalnya untuk konstruksi maka kerapatan bambu yang disarankan adalah 3000-4000 batang per hektar. Sedangkan untuk kombinasi keduanya yakni untuk panen rebung sekaligus batang bambu kerapatan bambunya adalah 2500-3500 batang.
source: http://sahabatbambu.com
oleh admin | Mei 8, 2021 | Berita |
Bambu, sebagai tanaman khas yang tumbuh subur di Indonesia, memiliki banyak kegunaan. Salah satunya –seperti tercatat dalam berbagai tulisan mengenai sejarah bangsa Indonesia – bambu pernah digunakan sebagai senjata selama masa Revolusi Kemerdekaan. Namun pada saat ini, tanaman tersebut seringkali dilupakan sehingga cenderung menjadi tanaman liar. Padahal bambu mempunyai ribuan manfaat mulai dari manfaat budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Demikian dinyatakan Jatnika Nanggamiharja, Ketua Yayasan Bambu Indonesia, dalam orasi budaya Malam Budaya “Cahaya untuk Indonesia” yang diadakan Medco Foundation pada 21 Agustus 2015 di Jakarta. Jatnika menegaskan bahwa bambu seharusnya tidak dilupakan, tetapi digarap serius karena tanaman ini merupakan tanaman masa depan. “Bambu berjasa dalam memerdekaan bangsa Indonesia, tetapi sekarang dilupakan. Cenderung menjadi tanaman liar, belum ada perkebunan, padahal bambu adalah tanaman masa depan. Kelak pakaian kita terbuat dari serat bambu, seperti yang sudah diteliti di Jepang, kualitasnya lebih baik. Tanaman ini ada ribuan manfaatnya,” kata Jatnika, yang menerima penghargaan Kalpataru dari Pemerintah Republik Indonesia di tahun 2015 ini.
Menurut Jatnika, tanaman bambu tidak boleh dilupakan, bahkan harus digarap dengan serius. Saat ini, kata Jatnika, industri bambu belum muncul di Indonesia. Hal ini karena budi daya bambu belum dilakukan dengan serius. “Tak mungkin ada industri bambu di Indonesia kalau tidak perkebunan yang dibudidayakan dengan serius,” ujarnya.
Hingga kini masih banyak persoalan mendasar untuk membangkitkan tanaman bambu. “Bambu masih sering dianggap sebagai tanaman liar. Kita tidak tahu ada berapa hektar tanaman bambu di Indonesia. Kita tidak tahu bagaimana cara menanamnya. Kita tidak tahu bagaimana industrinya. Kita tidak tahu apa yang kita punya,” tambah Jatnika. “Padahal dari seribu lima puluh delapan suku bangsa di Indonesia semuanya mengolah bambu dengan cara berbeda-beda. Rumah-rumah adat di seluruh Nusantara pasti ada komponen bambunya.”
Upaya untuk mengkampanyekan pelestarian tanaman bambu, kata Jatnika, bisa dimulai dengan sederhana. Misalnya mengajarkan cara menanam bambu, memilih waktu tebang, hingga cara menebang. Secara khusus, Jatnika menggarisbawahi waktu tebang harus benar-benar sesuai, yaitu jangan menebang bambu saat rebung sedang tumbuh. “Harusnya ada peraturan pemerintah soal ini, dilarang menebang bambu saat bambu keluar rebung, karena ini akan mematikan induk,” ungkapnya.
Dalam akhir orasinya, Jatnika menegaskan tiga manfaat bamboo, yaitu manfaat budaya, ekonomi, dan lingkungan. Ia menjelaskan bahwa bambu telah terbukti mempunyai manfaat budaya di mana sejak zaman dulu bambu telah digunakan untuk berbagai produk mulai perabotan, senjata, hingga alat-alat kesenian.
Manfaat bambu secara ekonomi juga besar. Menanam bambu untuk satu rumpun akan menghasilkan tiga ratus batang bambu. Jika ditanam di lahan satu hektar dengan seribu rumpun maka akan muncul dua ratus ribu batang bambu yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan dan bisa mengatasi kemiskinan. “Ada pun manfaat lingkungan itu sangat jelas. Satu batang bambu bisa menghasilkan satu koma dua kilogram oksigen. Akarnya bisa menyerap sembilan puluh persen air hujan,” ucapnya.
Source: “https://www.medcofoundation.org/bambu-adalah-tanaman-masa-depan”
oleh admin | Mei 5, 2021 | Berita |
Bambu seringkali dimanfaatkan menjadi aneka benda keperluan rumah tangga. Kamu juga bisa memanfaatkan bambu ini untuk membuat aneka kerajinan tangan yang menarik dengan mudah.
beberapa ide kerajinan tangan dari bambu yang bisa kamu buat sendiri di rumah
.
Bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di sembarang tempat, baik perbukitan maupun hutan dataran rendah. Ini adalah tanaman yang kuat dan tahan dengan berbagai cuaca.
Indonesia memiliki sekitar 140 jenis bambu.
Beberapa jenis bambu adalah seperti bambu kuning, bambu apus, dan bambu legi, yang cocok digunakan sebagai tanaman hias di halaman rumah.
.
Sebagai Bahan Bangunan
Bambu memiliki kekuatan yang luar biasa serta tahan terhadap guncangan gempa. Di desa-desa, masih banyak yang menggunakan bambu sebagai bahan untuk konstruksi rumah
.
Sebagai Alat Masak
Dalam budaya Asia, bambu banyak dimanfaatkan untuk menjadi perlengkapan dapur, seperti centong bambu, bakul, tampah, juga rak piring. Di beberapa daerah, bambu gelondongan juga dipakai untuk memasak makanan, lo. Bahan-bahan makanan dibungkus daun pisang terlebih dahulu, lalu dimasukkan ke dalam bambu, dan digarang di atas api. Memasak dengan metode tersebut dipercaya dapat menghasilkan rasa yang lebih nikmat
.
Bahan Kerajinan
Bambu dikenal memiliki daya tahan terhadap serangga dan kelembapan, juga sangat ramah lingkungan, sehingga layak dijadikan sebagai bahan pembuatan kerajinan. Banyak kerajinan yang bisa dihasilkan dari bahan bambu, seperti kipas, hiasan dinding, gantungan kunci, hiasan meja, dan sebagainya.
oleh admin | Apr 26, 2021 | Berita |
Bambu yang dikenal sebagai tanaman kesukaan panda, sangatlah familiar bagi masyarakat Indonesia. Bambu merupakan tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Penggunaan bambu oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan sejak jaman dulu dan beragam manfaatnya. Ada yang dijadikan tanaman hias, furniture hingga olahan kerajinan tangan. Bambu merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang saat ini oleh Kementerian Kehutanan terus digalakkan dan dikembangkan. Selain karena memiliki prospek yang sangat menjanjikan dikarenakan terbatasnya jumlah hasil kayu saat ini, bambu merupakan alternatif pengganti kayu yang paling ideal sebagai bahan bangunan maupun mebel.
Kebutuhan akan kayu untuk perumahan dan mebel semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk di Indonesia. Kebutuhan kayu di pasaran dunia sangat tinggi saat ini. Indonesia berkeinginan menjadi pemasok kayu nomer satu di dunia. Namun karena tanaman kayu mempunyai masa panen yang cukup lama sehingga untuk memenuhi kebutuhan eksport kayu tersebut pemerintah Indonesia melirik bambu sebagai alternatif pengganti kayu.Di pedesaan orang hanya memanfatkan bambu untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti besek, tenggok dan caping. Itupun hanya sebatas produksi rumahan yang jumlahnya terbatas dan sesuai pesanan warga desa setempat saja, belum mampu untuk dijual ke luar wilayah. Bahkan tidak sedikit warga yang menjual bambu utuh tanpa perlakuan ataupun pengolahan sebelumnya. Dikhawatirkan jumlah bambu akan semakin berkurang dan rusak dikarenakan pemanenan yang asal-asalan saja tanpa memperhatikan unsur konservasinya.
Banyaknya keunggulan, manfaat dan nilai ekonomi yang diperoleh dari tanaman bambu ini mulai dari bagian akar, batang, rebung, bahkan daunnya, namun belum diketahui sepenuhnya oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya sosialisasi atau transfer informasi kepada masyarakat agar lebih mengenal manfaat tanaman bambu ini sehingga mau membudidayakan serta dapat dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat. Manfaat lain tanaman bambu adalah tanaman konservasi yang biasanya banyak di tanam di bantaran sungai sebagai penguat tebing.
Pada prinsipnya, budidaya bambu sangatlah mudah, dan prosentase tumbuhnya rata-rata tinggi. Tanaman bambu juga tidak memerlukan perawatan yang khusus. Hampir semua wilayah di Yogyakarta ini mempunyai lahan yang ditumbuhi tanaman bambu. Bambu merupakan salah satu jenis tanaman perintis sehingga untuk tumbuh tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang teramat rumit sebagaimana tanaman lain. Tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sesuai dengan jenis. Memiliki umur yang panjang dalam siklus hidupnya ± 30 -100 tahun bahkan lebih, tergantung dari jenisnya.
Secara teknis bahan tanaman bambu dapat dikembangkan dengan teknik stek rhizome akar, stek batang, stek cabang serta benih. Masa pembibitan tanaman bambu biasanya memerlukan waktu antara 6-10 bulan. Sedangkan lahan yang paling optimal dan ideal dalam pengembangan tanaman bambu adalah wilayah asal jenis yang bersifat endemik tempat tumbuh, akan tetapibambu memiliki toleransi cukup tinggi terhadap lahan kecuali pada lahan-lahan yang selalu tergenang.
.
Source : https://dlhk.jogjaprov.go.id/melirik-tanaman-bambu-sebagai-alternatif-hasil-hutan-bukan-kayu