PEMBUAT MINIATUR DARI BAMBU

Bermula dari iseng, Ali Kasdono (39) warga asal Desa Bebel Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah membuat kerajinan miniatur kapal berbahan baku bambu.
Bahkan hasil karyanya telah berhasil dilirik oleh pecinta kerajinan tangan dari luar negeri.
Ali Kasdono, pengrajin miniatur kapal dari bambu itu mengatakan ide awal membuat miniatur pada saat bekerja di luar negeri.
Mulai dari situ, ketika waktu luang dia sempatkan untuk membuat barang-barang kerajinan.
Di sisi lain, dia belajar banyak mengenai kapal.

“Pada 2010 ide awal membuat kerajinan itu muncul. Saat itu saya masih bekerja di kapal luar negeri tepatnya di Taiwan,” kata Ali kepada Tribunjateng.com di bengkel kerjanya, Sabtu (27/7/2019).
Kemudian pada 2015, ia sudah mulai fokus dalam pembuatan miniatur kapal bambu.
Bermodal cutter dan alat seadanya, Ali merakit miniatur kapal mulai ukuran 0,5 meter sampai 2,5 meter.
Karyanya ini patut diacungi jempol.
Ketika melihat miniatur kapal yang dibuat dirinya, mata dibuat takjub dengan detail kapal sampai ukuran garis anak tangga kecilnya.

Ali mengungkapkan, ia belajar membuat miniatur kapal ini hanya otodidak.
Tidak hanya itu, sejak SMA ia juga hobi menggambar.
“Saya membuat miniatur kapal ini otodidak.

Sinau di Mbah Google (belajar via Google).
Saya juga suka menggambar sejak SMA.
Jadi tidak terlalu rumit dalam mengerjakan kapal tersebut,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, menggunakan bambu karena kualitasnya dan sifatnya yang dapat bertahan lama.

Cara yang digunakan pun tradisional sehingga kelebihan miniatur kapal miliknya yakni detail dengan aneka variasi kapal.
“Bambu yang saya gunakan adalah bambu wulung.
Karena kualitasnya bagus dan kuat hingga puluhan tahun
Kemudian bambu yang dijadikan bahan miniatur harus bambu yang sudah tua,” ujarnya.
Menurut Ali, selain membuat miniatur kapal, ia juga mulai merambah membuat kerajinan yang lainnya seperti miniatur mobil, rumah, gasebo, pesawat, becak, dan jembatan.
Kemudian, untuk harga miniatur kapal tersendiri bermacam-macam.

Ada yang ratusan ribu hingga puluhan jutarupiah.
“Untuk membuat kapal ukuran dua meter, saya kerjakan selama 20 hari.
Sebenarnya tergantung kerumitannya.
Kemudian karyanya dijual harga paling murah Rp 100 ribu dan paling mahal Rp 25 juta,” terangnya.
Ali menjelaskan, biasanya para konsumen justru memesan miniatur kapal ini dengan memperlihatkan gambar yang diinginkan pemesan sendiri.
Saat ini karyanya tidak hanya menembus pasaran lokal atau nasional, namun juga pasaran ke luar negeri.
“Paling banyak dari Singapura dan Malaysia, yang memesan melalui online.
Sedangkan untuk dalam negeri yang sering memesan yaitu dari Surakarta, Yogjakarta, Semarang, Jakarta, Bekasi, Medan, hingga Papua,” jelasnya.

Source : https://www.tribunnews.com Editor: Sugiyarto

×

Hello!

Klik Tombol di bawah untuk mengobrol dengan Kami di WhatsApp +62 857-5510-3367

×