oleh admin | Mei 3, 2021 | Berita |
Rumah bambu atau kayu akan memberikan kesan bangunan yang hangat dan menyatu dengan sekitar. Untuk fleksibilitas penggunaan material, saat ini, dikembangkan bambu laminasi, yang penampakannya menyerupai kayu. Mari mengenal bambu laminasi, alternatif pengganti kayu.
Terkait dengan papan sebagai salah satu kebutuhan primer manusia, bambu memberikan kontribusi penting terhadap kehidupan. Seiring dengan meningkatnya populasi dan permintaan atas rumah serta bangunan lain, persediaan kayu kian menipis. Kecepatan tumbuh pohon yang kayunya kita ambil tak seimbang dengan meningkatnya pembangunan rumah-rumah baru. Kita pun harus memikirkan bahan alternatif pengganti kayu.
Bambu menjadi pilihan yang baik untuk itu. Dibandingkan kayu, bambu punya banyak keunggulan. Laju pertumbuhan tanaman ini rata-rata 3–10 sentimeter per hari dan dapat dipergunakan dalam umur tumbuh 3–5 tahun. Sebagai material bangunan, bambu juga lebih lentur ketimbang kayu.
Selain itu, dari sisi lingkungan, bambu juga memberikan beragam keuntungan. Bambu mampu menghindarkan dan menahan erosi, memiliki kandungan biomassa yang besar, serta dapat memperbaiki kandungan air tanah.
Bambu laminasi
Untuk mengatasi kelangkaan material kayu, saat ini, dikembangkan bambu laminasi, semacam bambu olahan “siap saji” yang kekuatannya setara. Bahkan, mungkin lebih baik dibandingkan papan laminasi berbahan kayu.
Bambu yang bentuk aslinya berongga, tidak geometris, dan penampangnya bukan berupa lingkaran sempurna cukup sulit untuk dirangkaikan. Namun, teknik perekatan memungkinkan penggabungan beberapa elemen berbentuk balok menjadi satu kesatuan.
Untuk membuat bambu laminasi, dipilih bambu yang besar, tua, kering, dan tebal, seperti bambu mayan, andong, petung, atau wulung. Setelah pangkalnya dibuang, bambu dijadikan bilah-bilah memanjang dengan mesin pemotong. Penyortiran adalah tahap selanjutnya karena diameter bambu tidak selalu sama.
Langkah berikutnya adalah pengawetan. Bilah bambu dimasukkan ke dalam wadah berisi larutan pengawet dan dikeringkan untuk mendapatkan kadar air yang tepat. Setelah itu, dilakukan proses kempa (pengimpitan) dengan material perekat sehingga terbentuklah bambu laminasi. Tahap terakhir, bambu lapis dihaluskan permukaannya, lalu dicat dan divernis agar penampilannya estetis.
Dengan teknik laminasi, penggunaan bambu sebagai bahan bangunan menjadi makin fleksibel. Kita pun turut berkontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan hidup.
source : https:/klasika.kompas.id/baca/bambu-laminasi-alternatif-pengganti-kayu
oleh admin | Apr 30, 2021 | Rumah Bambu |
Rumah bambu minimalis ukuran 4×6
cocok untuk villa, penginapan, guesthouse, hotel dll.
.
Info pemesanan hubungi @Gazebo Bambu Malang
.
Pusat produksi GAZEBO BAMBU dan RUMAH BAMBU kota Malang.
.
WA : 0857 5510 3367
.
Alamat : Jl Raya Lowokdoro No 20 Kebonsari kota Malang.
.
Ikuti sosial media kami
FB : Gazebo Bambu Malang
IG. : @gazebobambumalang
oleh admin | Apr 28, 2021 | Warung Bambu |
Desain cafe sawah untuk lahan 12×25 by @gazebobambumalang
Bisa jg diaplikasikan untuk cafe apung 😀
Mau bikin cafe bambu dg konsep yg menarik?
Segera hub kami @gazebobambumalang pusat produksi GAZEBO BAMBU dan RUMAH BAMBU kota Malang.
.
WA 0857 5510 33667
Workshop : Jl. Raya Lowokdoro No 20. Kebonsari kota Malang
oleh admin | Apr 27, 2021 | Gazebo Bambu, Warung Bambu |
Paket cafe bambu minimalis lengkap kekinian terdiri dr :
1. Lesehan bambu panjang ukuran 2×10 dg lima sekat lepasan kapasitas 25-30 orang
2. Gazebo tingkat 2×2 kapasitas 10 orang
3. Minibar bambu 3×3 utuk resepsionis dn dapur lengkap dg meja luar dalam buat pelayan dn pelanggan kapasitas 15 orang
4. kursi panjang 3 sisi untuk minibar
5. Meja lesehan 7 set
Harga 28jt siap pasang diseluruh Indonesia.
Info lengkap silahkan hub kami via whatsapp
Workshop : Jl. Raya Lowokdoro No. 20 Kebonsari Kota Malang
oleh admin | Apr 26, 2021 | Berita |
Bambu yang dikenal sebagai tanaman kesukaan panda, sangatlah familiar bagi masyarakat Indonesia. Bambu merupakan tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia. Penggunaan bambu oleh masyarakat Indonesia sudah dilakukan sejak jaman dulu dan beragam manfaatnya. Ada yang dijadikan tanaman hias, furniture hingga olahan kerajinan tangan. Bambu merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang saat ini oleh Kementerian Kehutanan terus digalakkan dan dikembangkan. Selain karena memiliki prospek yang sangat menjanjikan dikarenakan terbatasnya jumlah hasil kayu saat ini, bambu merupakan alternatif pengganti kayu yang paling ideal sebagai bahan bangunan maupun mebel.
Kebutuhan akan kayu untuk perumahan dan mebel semakin meningkat seiring dengan perkembangan jumlah penduduk di Indonesia. Kebutuhan kayu di pasaran dunia sangat tinggi saat ini. Indonesia berkeinginan menjadi pemasok kayu nomer satu di dunia. Namun karena tanaman kayu mempunyai masa panen yang cukup lama sehingga untuk memenuhi kebutuhan eksport kayu tersebut pemerintah Indonesia melirik bambu sebagai alternatif pengganti kayu.Di pedesaan orang hanya memanfatkan bambu untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti besek, tenggok dan caping. Itupun hanya sebatas produksi rumahan yang jumlahnya terbatas dan sesuai pesanan warga desa setempat saja, belum mampu untuk dijual ke luar wilayah. Bahkan tidak sedikit warga yang menjual bambu utuh tanpa perlakuan ataupun pengolahan sebelumnya. Dikhawatirkan jumlah bambu akan semakin berkurang dan rusak dikarenakan pemanenan yang asal-asalan saja tanpa memperhatikan unsur konservasinya.
Banyaknya keunggulan, manfaat dan nilai ekonomi yang diperoleh dari tanaman bambu ini mulai dari bagian akar, batang, rebung, bahkan daunnya, namun belum diketahui sepenuhnya oleh masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya sosialisasi atau transfer informasi kepada masyarakat agar lebih mengenal manfaat tanaman bambu ini sehingga mau membudidayakan serta dapat dijadikan sumber penghasilan bagi masyarakat. Manfaat lain tanaman bambu adalah tanaman konservasi yang biasanya banyak di tanam di bantaran sungai sebagai penguat tebing.
Pada prinsipnya, budidaya bambu sangatlah mudah, dan prosentase tumbuhnya rata-rata tinggi. Tanaman bambu juga tidak memerlukan perawatan yang khusus. Hampir semua wilayah di Yogyakarta ini mempunyai lahan yang ditumbuhi tanaman bambu. Bambu merupakan salah satu jenis tanaman perintis sehingga untuk tumbuh tidak membutuhkan persyaratan tumbuh yang teramat rumit sebagaimana tanaman lain. Tumbuh mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi sesuai dengan jenis. Memiliki umur yang panjang dalam siklus hidupnya ± 30 -100 tahun bahkan lebih, tergantung dari jenisnya.
Secara teknis bahan tanaman bambu dapat dikembangkan dengan teknik stek rhizome akar, stek batang, stek cabang serta benih. Masa pembibitan tanaman bambu biasanya memerlukan waktu antara 6-10 bulan. Sedangkan lahan yang paling optimal dan ideal dalam pengembangan tanaman bambu adalah wilayah asal jenis yang bersifat endemik tempat tumbuh, akan tetapibambu memiliki toleransi cukup tinggi terhadap lahan kecuali pada lahan-lahan yang selalu tergenang.
.
Source : https://dlhk.jogjaprov.go.id/melirik-tanaman-bambu-sebagai-alternatif-hasil-hutan-bukan-kayu